Memahami Perbedaan Shop Drawing dan As-Built Drawing

Shop drawing dan as-built drawing adalah dua dokumen penting dalam proyek konstruksi. Keduanya memiliki peran yang saling melengkapi, namun seringkali disalahartikan.

Dalam industri konstruksi dan arsitektur, shop drawing dan as-built drawing merupakan dua jenis gambar yang sangat penting untuk keberhasilan suatu proyek. Meski keduanya sama-sama menyajikan informasi detail tentang komponen proyek, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam tujuan dan fungsi. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara shop drawing dan as-built drawing, membantu Anda memahami peran unik masing-masing dalam proses konstruksi.

Apa Itu As-Built Drawing?

As-built drawing adalah gambar teknis bangunan yang merefleksikan kondisi aktual bangunan setelah selesai dibangun. Ini merupakan dokumentasi penting yang menunjukkan semua perubahan dari desain awal hingga kondisi akhir bangunan. Dengan kata lain, as-built drawing adalah gambar "sesuai dengan yang dibangun".

Pentingnya As-Built Drawing

As-built drawing memiliki peran krusial dalam berbagai aspek pengelolaan bangunan:

  1. Pemeliharaan dan Perbaikan: Gambar ini menjadi panduan akurat untuk pemeliharaan rutin, perbaikan, atau renovasi bangunan di masa depan.
  2. Manajemen Fasilitas: Tim fasilitas dapat menggunakan as-built drawing untuk mengidentifikasi lokasi utilitas, sistem bangunan, dan komponen penting lainnya.
  3. Perizinan: As-built drawing seringkali diperlukan untuk proses perizinan perubahan bangunan atau renovasi dengan persyaratan pemerintah setempat.
  4. Penilaian Properti: Penilai properti dapat menggunakan as-built drawing untuk menentukan nilai aset dengan lebih akurat. 
  5. Analisis Kecelakaan: Dalam kasus kecelakaan, as-built drawing dapat membantu dalam investigasi penyebab kecelakaan.

Elemen Utama As-Built Drawing  

As-built drawing umumnya mencakup:

  1. Denah lantai: Menunjukkan tata letak ruangan, dinding, pintu, jendela, dan elemen struktural lainnya.
  2. Tampak depan dan belakang: Menampilkan tampilan eksterior bangunan.
  3. Potongan bangunan: Menunjukkan struktur internal bangunan, termasuk sistem mekanikal, elektrikal, dan pip
  4. Detail komponen: Menampilkan detail spesifik dari elemen bangunan seperti pintu, jendela, dan perlengkapan lainnya. 
  5. Letak utilitas: Menunjukkan lokasi pipa air, saluran pembuangan, kabel listrik, dan sistem utilitas lainnya yang diperlukan untuk pemeliharaan dan keselamatan kerja.

Proses Pembuatan As-Built Drawing

Pembuatan as-built drawing melibatkan beberapa tahap:

  1. Dokumentasi Perubahan: Selama proses konstruksi, setiap perubahan dari desain awal harus didokumentasikan dengan baik seperti memberikan tanggal, waktu, dan alasan perubahan tersebut.
  2. Pembaruan Gambar: Gambar-gambar desain awal perlu diperbarui untuk merefleksikan perubahan yang terjadi.
  3. Verifikasi Lapangan: Tim konstruksi harus melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan akurasi gambar.
  4. Finalisasi Gambar: Setelah verifikasi, gambar-gambar difinalisasi dan ditandatangani oleh pihak terkait..

Teknologi Modern dalam As-Built Drawing  

Teknologi modern telah mengubah cara pembuatan as-built drawing. Penggunaan perangkat lunak BIM (Building Information Modeling) dan drone memungkinkan pembuatan gambar yang lebih akurat dan efisien. Selain itu, penggunaan teknologi mobile memungkinkan dokumentasi perubahan secara real-time di lapangan, serta kolaborasi lebih baik antar pemangku kepentingan proyek melalui platform berbasis cloud.


Also read: Understanding MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing) Modeling in BIM (Building Information Modeling)

Apa itu Shop Drawing?

Shop drawing adalah serangkaian gambar konstruksi detail yang berfungsi sebagai panduan untuk memasang elemen prefabrikasi suatu struktur. Gambar ini berkaitan dengan komponen konstruksi yang dibuat di bengkel atau pabrik, bukan di lokasi proyek. Shop drawing biasanya dibuat oleh kontraktor, subkontraktor, produsen, distributor, atau pemasok sebelum konstruksi dimulai.

Pentingnya Shop Drawing

Shop drawing memiliki peran krusial dalam memastikan keberhasilan proyek konstruksi. Beberapa alasan pentingnya shop drawing adalah:

  • Koordinasi yang lebih baik: Shop drawing membantu semua pihak terkait, seperti arsitek, insinyur, kontraktor, dan subkontraktor, untuk memiliki pemahaman yang sama tentang proyek.
  • Pencegahan kesalahan: Dengan memberikan detail yang akurat tentang komponen bangunan, shop drawing membantu mengurangi risiko kesalahan dan perubahan desain yang mahal.
  • Efisiensi waktu: Shop drawing dapat mempercepat proses konstruksi dengan memberikan informasi yang jelas tentang cara memasang komponen.
  • Pengurangan biaya: Dengan meminimalkan kesalahan dan perubahan, shop drawing dapat membantu mengurangi biaya proyek secara keseluruhan..

Isi Shop Drawing

Shop drawing biasanya mencakup informasi detail tentang:

  • Dimensi dan ukuran komponen
  • Material yang digunakan
  • Metode pemasangan
  • Standar toleransi dan kualitas
  • Rincian sambungan dan koneksi
  • Informasi penting lainnya yang diperlukan untuk fabrikasi dan instalasi

Proses Pembuatan Shop Drawing

Pembuatan shop drawing biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Analisis desain awal: Kontraktor atau subkontraktor menganalisis gambar desain untuk memahami persyaratan proyek.
  2. Pembuatan gambar: Tim desain membuat gambar detail berdasarkan desain awal.
  3. Review dan persetujuan: Shop drawing dikirim ke arsitek dan insinyur untuk review dan persetujuan.
  4. Revisi: Jika ada perubahan yang diperlukan, shop drawing direvisi sesuai dengan komentar.
  5. Distribusi: Shop drawing yang disetujui didistribusikan ke pihak-pihak terkait untuk digunakan dalam proses konstruksi.

Tantangan dalam Pembuatan Shop Drawing  

Proses pembuatan shop drawing dapat menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Koordinasi lintas disiplin: Melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam proses pembuatan shop drawing dapat kompleks.
  • Perubahan desain: Perubahan desain selama proses konstruksi dapat mempengaruhi shop drawing.
  • Kepatuhan toleransi dan standar: Memastikan kepatuhan terhadap toleransi dan standar yang ketat dapat menjadi tantangan.
  • Teknologi: Menggunakan teknologi terbaru untuk pembuatan dan manajemen shop drawing dapat meningkatkan efisiensi, tetapi juga memerlukan investasi.

Kesimpulan

Shop drawing dan as-built drawing adalah dua jenis gambar teknis yang sangat penting dalam industri konstruksi dan arsitektur, namun memiliki perbedaan signifikan dalam tujuan dan fungsinya. Shop drawing adalah gambar detail yang dibuat sebelum konstruksi dimulai, berfungsi sebagai panduan untuk pemasangan elemen prefabrikasi. Gambar ini memastikan semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi proyek.

Sedangkan as-built drawing adalah gambar yang mencerminkan kondisi aktual bangunan setelah selesai dibangun, berfungsi sebagai dokumentasi penting untuk pemeliharaan, perbaikan, perizinan, dan analisis di masa depan. Proses pembuatan kedua jenis gambar ini melibatkan beberapa tahap yang kompleks dan memerlukan koordinasi yang baik serta teknologi modern untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi.

Toto 14 Agustus 2024
BAGIKAN